2023-02-22 21:31:00
Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Hamzanwadi bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur membangun sarana edukasi pengenalan teknologi waste to energy
Beasiswa
Sebagai implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di bidang pengelolaan sampah dan energi terbarukan, Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Hamzanwadi bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur membangun sarana edukasi pengenalan teknologi waste to energy di halaman belakang Gedung Fakultas Teknik. Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap bulan Februari setiap tahunnya. Sarana edukasi tersebut berupa pembuatan biodigester atau instalasi biogas berkapasitas 2 ton. Proses pembuatan biodigester ini dilakukan secara mandiri oleh dosen dan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Teknik Lingkungan. Biodigester ini bahan bakunya nanti memanfaatkan limbah hewan ternak sapi dicampur dengan sampah organic serta bahan tambahan alami sebagai bioaktivator. Biodigester yang terletak di area laboratorium terbuka Program Studi Teknik Lingkungan tersebut nantinya akan dilengkapi juga dengan sarana edukasi pengolahan sampah organic dengan teknik biokonversi menggunakan larva (maggot) dari lalat hitam (Black Soldier Fly). Teknik biokonversi dengan BSF ini dipilih karena sangat aman bagi lingkungan dan kemampuan biodegradasinya lebih baik dari serangga lainnya.
Pembangunan biodigester ini sangat disambut baik oleh manajemen Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi.
Hariman Bahtiar, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik menjelaskan bahwa bahwa kerjasama lintas bidang sangat diperlukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, apalagi di era MBKM ini. Pembangunan sarana pengolahan sampah dan energi terbarukan ini selain sebagai sarana edukasi dan penelitian bagi mahasiswa dapat juga dijadikan best practice untuk diterapkan di masyarakat khususnya di kabupaten Lombok Timur yang masih banyak menghasilkan limbah ternak dan sampah organic. Masyarakat tidak perlu membeli gas LPG untuk kebutuhan rumah tangga, malah sebaliknya masyarakatlah yang menghasilkan sendiri.
Koordinator prodi Teknik Lingkungan Universitas Hamzanwadi menambahkan bahwa berdasarkan beberapa hasil penelitian dan data di TPA, sampah organic masih mendominasi dan menjadi problem pengelolaan sampah di beberapa daerah. Jika diterapkan secara massive, masyarakat secara langsung turut serta mensukseskan program pemerintah khususnya di Lombok Timur dalam bidang mandiri energi dan membantu mengurangi sampah organic yang selama ini banyak menjadi masalah. Selain menghasilkan gas, hasil akhir dari biodigester ini berupa cairan dan padatan. Kedua jenis hasil akhir ini nantinya selain bisa dimanfaatkan langsung bisa juga bisa dijadikan produk yang bernilai ekonomi yang dikelola sendiri oleh mahasiswa